JABARNEWS | CIANJUR – Relokasi korban terdampak perlu cermat dan memperhatikan kondisi sosial karena rawan akan konflik sosial.
Hal tersebut diharapkan Fonder Aset Bangsa ID X Marhaenis Cianjur, Dody Nugraha, kepada insan media, Minggu (4/12/2022).
“Recovery Pascagempa Kabupaten Cianjur perlu cepat dan tepat untuk bangkit dan gotong royong,” katanya.
Pemerintahan sudah membangun, untuk bangunan untuk relokasi di Desa Sirnagalih dengan luasan 2,5 hektar perencanaan pertama sejumlah 2.600 kurang lebih rumah akan dibangun.
“Sudah hampir 14 hari gempabumi susulan terus menerus melanda kab. Cianjur,” ujar Dody.
Masih ujarnya, belum lagi disusul juga gempa dengan terpusat di lempeng daerah Garut, dan erupsi Gunung Sinabung. Cuaca di bulan Desember 2022 menurut taksiran BMKG hujan terus menerus akan melanda.
“Potensi korban pengungsian akan terpapar penyakit paling parah yaitu hipotermia,” ucap Dody.
Lebih lanjut ia menuturkan, apalagi kelompok rentan, Pemerintahan Daerah (Pemkab) Cianjur perlu menyiapkan relokasi medis dan menampung kembali relawan.
“Medis untuk menampung korban untuk mitigasi dari cuaca ekstrim,” harap Fonder Aset Bangsa ID X Marhaenis Cianjur ini.
Musibah ini, ia menyambungkan, membuat berfikir bagaimana bahu membahu bangkit secara bergotong royong, belum lagi pemberitaan yang belum dengan sumber valid sering dikonsumsi masyarakat menjadi kekhawatiran bersama.
Hal senada masih papar Dody, roadmap recovery pasca gempa bumi di Cianjur perlu menampung pemikiran dari masyarakat secara luas, untuk target tercepat 1 tahun.
“Cianjur bangkit itu menjadi niscaya untuk masyarakat,” timpalnya.
Dody menambahkan, yakin tim percepatan rehabilitasi dan rekonstruksi mitigasi pasca gempa bumi bisa lancar dan diharapkan bisa tersalurkan dengan baik sesuai dengan skala prioritas.
“Kita perlu berfikir relokasi hunian sementara untuk korban luka berat dan luka ringan untuk bisa menjaga rasa trauma akan bencana dan kelompok rentan anak-anak,” tutupnya. (Mul)