Sementara itu, Pj Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin, memberikan apresiasi atas kepemimpinan Asmawa Tosepu selama memimpin Kabupaten Bogor.
Bey memuji keberanian Asmawa dalam menegakkan aturan, khususnya di kawasan wisata Puncak. “Keberanian Pak Asmawa dalam menata kawasan Puncak bahkan melampaui bupati atau gubernur definitif,” ungkap Bey.
Bey juga mengungkapkan bahwa langkah berani Asmawa Tosepu menarik perhatian Presiden Joko Widodo, sehingga Kementerian PUPR berencana membangun trotoar di kawasan Puncak.
“Keberanian Pak Asmawa sangat luar biasa, dan atas nama Pemerintah Provinsi Jawa Barat serta seluruh masyarakat, kami berterima kasih. Tepuk tangan untuk Pak Asmawa,” imbuhnya.
Penataan kawasan Puncak yang dimulai pada masa kepemimpinan Asmawa Tosepu mencakup pemindahan PKL ke Rest Area Gunung Mas.
Pemindahan tersebut dimulai pada Senin (24/7), dengan meratakan 329 bangunan sepanjang Jalur Puncak, yang terdiri dari 185 bangunan di antara Gantole hingga Rest Area Gunung Mas, serta 144 bangunan dari Simpang Taman Safari Indonesia ke arah yang sama. Pada tahap kedua penertiban, sebanyak 196 PKL dipindahkan ke rest area.
Pemerintah Kabupaten Bogor berkomitmen untuk meningkatkan kesejahteraan PKL setelah mereka dipindahkan ke Rest Area Gunung Mas, yang dibangun di lahan seluas 7 hektare milik PT Perkebunan Nusantara.
Rest area ini memiliki 516 kios, termasuk 100 kios untuk pedagang basah (sayur dan buah) serta 416 kios untuk pedagang kering (oleh-oleh dan camilan). Setiap kios memiliki luas 11 meter persegi, baik untuk pedagang basah maupun kering. (red)