Menurut Darya, almarhum Eril memang dikenal warga setempat sebagi pemuda baik, sering menolong, dan tidak suka pamer.
“Kakek neneknya dari Ibu kan asli orang sini. Jadi kalau lagi liburan sekolah dia suka jalan di sini ke Gunung Puntang sambil bagi-bagi sedekah ke warga yang ditemui,” jelas Darya.
Darya berharap tempat itu menjadi berkah dengan adanya pemakaman Eril, karena di dekat makam juga tengah dibangun masjid besar dengan asitektur berbeda dari masjid pada umumnya.
“Ini akan jadi tempat wisata religi dengan dibangunnya masjid ini oleh Pak Emil. Karena bentuk masjidnya unik,” tururnya.
Pemakaman almarhum Eril selesai sekitar jam 12.00 berbarengan dengan suara adzan dzuhur.