“Saya pemimpin punya dua tipe ajudan, satu ajudan administrasi protokol. Dua ajudan konten, kerja dia merekam saja zoom in, zoom out. Ada 500 pemimpin, berartikan ada 1.000 lapangan pekerjaan untuk konten kreator, itu contoh, ya. Nasehat saya, khususnya untuk anak-anak gen z yang masih muda, anda adalah generasi yang namanya digital native, sejak anda lahir, anda sudah digital. Kalau saya digital migran,” jawab Kang Emil.
“Jadi itu saja nasihat saya, beradaptasilah, belajarlah, tapi masuklah kelompok ke sisi ekosistem yang positif jangan jatuh ke sisi gelap digital yang juga memang luar biasa,” tambahnya.
Wenseslaus yang mendengar jawaban Kang Emil kemudian menegaskan pertanyaannya tentang nasehatnya kepada pemilih muda. “Tadi kang pertanyaannya pemilih jomblo?” tanya dia menegaskan.
Kang Emil mengasumsikan untuk pemilih akan ada 120 pemilih jomblo dan pemilih muda. Menurut dia, dari jumlah tersebut sekitar 10 persen yang hanya peduli terhadap politik.
“Jangan apatis, karena kalau anda apatis, anda akan dipimpin oleh orang yang tidak kompeten, yang mengurusi nasib pendidikan anda, yang akan mengambil keputusan urusan kesehatan anda, yang mengambil urusan keputusan hak sipil anda. Jadi harus ikut dan partisipatif dalam memilih, siapapun itu. Kalau kebetulan itu saya, ya Alhamdulillah, tapi kalau nggak, pilihlah sesuai nurani. Karena demokrasi itu tidak memilih orang pintar, tapi memilih orang yang disukai,” kata Ridwan Kamil.
