Kang Emil menjawab bahwa dia tidak bisa memutuskan nasibnya sendiri karena sudah terikat dengan partai. Sehingga, dia harus mengikuti tata krama dan aturan partai.
“Jadi gini, saya tidak semerta-merta memutuskan nasib saya sendiri. Saya kan sudah berpartai, harus ikut tata krama aturan partai, kira-kira begitu. Kalau sudah ditugaskan saya gaspol, kalau belum saya menunggu,” jawabnya.
Kemudian, Wenseslaus memberikan pertanyaan terakhir terkait kesiapan Kang Emil untuk maju di Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta.
“Ada satu lagi kang. Tadi saya catat dari persentasenya Kang Emil, ada dua keyword yang satu dynamic worky manajemen dan satu lagi soal lingkungan. Menurut saya dua-duanya agak cocok banget untuk kepentingan Jakarta. Mau jadi Gubernur Jakarta gak kang? Itu pertanyaannya,” tanya dia.
Mendengar pertanyaan itu, Kang Emil menjelaskan bahwa berdasarkan hasil survei pada bulan April, kepuasan publik mencapai 90,6 persen. Kemudian yang menyatakan ingin kembali lagi menjadi Gubernur di Jawa Barat 70 persen. Sedangkan, lanjut dia, di DKI Jakarta hasil survei dirinya juga bagus.