Ridwan Kamil pun menyesalkan kejadian tersebut yang kini tertuju pada etnis Kalimantan. Dia berharap agar bangsa ini tidak banyak membahas hal-hal yang berpotensi mengganggu kebhinekaan. Melainkan harus fokus membangun Indonesia bersama-sama.
“Itu juga sangat disesalkan karena pada dasarnya hidup ini ada pilihan termasuk pilihan kata yang sama argumentasinya namun tidak menyakiti ” kata Ridwan Kamil.
“Tapi kalau dipilih kalimat yang mungkin menjadi multitafsir, menyinggung bangsa kita akan sibuk waktunya membahas hal-hal seperti itu dibanding kemampuan untuk membangun,” ungkap Ridwan Kamil.
Injabar sendiri merupakan lembaga atau wadah pemikir (think tank) yang didirikan oleh Ridwan Kamil yang memfasilitasi implementasi hasil riset sebagai dasar pengambilan keputusan.
Injabar yang merupakan perpanjangan tangan dari Universitas Padjadjaran ini dipimpin oleh Profesor Keri Lestari.***