“Sebenarnya itu respons. Kalau Jawa Barat tidak bergerak, nanti pada saat ada disrupsi-disrupsi urusan pangan, urusan energi, kita korban mahal. Kalau sudah mahal, rakyat yang pasti jadi korban,” ungkapnya.
Meski begitu, Ridwan Kamil menyebutkan, hal tersebut belum bisa dirasakan untuk saat ini.
Kendati demikian, Ridwan Kamil menyatakan bahwa pihaknya telah mempersiapkan supaya ekonomi Jabar bisa merespon perubahan digital.
“Makanya tidak bisa dipanen sekarang, tapi rute menyiapkan terhadap respons global itu sudah kami lakukan,” tandasnya. (Red)