Namun, ia menegaskan bahwa tidak semua caleg yang gagal dalam pemilu berpotensi mengalami gangguan kejiwaan, karena kondisi kejiwaan seseorang dipengaruhi oleh kesiapannya sendiri.
RSHS juga menyediakan layanan konsultasi bagi caleg yang mungkin malu untuk menanyakan kondisi kejiwaannya. Layanan ini dapat melakukan observasi terhadap kondisi psikis seseorang.
Untuk para caleg yang enggan berkonsultasi langsung, RSHS memberikan layanan telekonsultasi melalui aplikasi seperti Zoom. Dengan bantuan dokter, observasi dapat dilakukan terhadap mereka yang mengalami gangguan jiwa, dan penilaian akan ditentukan apakah mereka memerlukan rawat jalan atau rawat inap.
Dr. Santi juga memberikan saran kepada para caleg untuk mempersiapkan diri dengan baik saat mengikuti kontestasi. Menurutnya, kesiapan untuk menerima kenyataan, baik itu kemenangan atau kegagalan, harus menjadi bagian dari persiapan mental dan fisik mereka. “Kematangan persiapan dalam berlomba, bukan hanya fisik, tetapi juga mental,” tandasnya. (red)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News