Sebanyak 1.000 Rumah Rusak di Cianjur Tidak Masuk Bantuan Stimulan, Ini Alasannya

Angin Puting Beliung
Ilustrasi rumah rusak. (Foto: Dok. JabarNews).

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geofisika (PVMBG) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM) telah mengidentifikasi 297 titik longsor di 22 desa pada 18 kecamatan yang terdampak bencana pergeseran tanah.

Oktory Prambada, Ketua Tim Kerja Gerakan Tanah PVMBG, menyebutkan bahwa tim menemukan berbagai jenis kerusakan, mulai dari retakan hingga gerakan tanah tipe rayapan. Wilayah-wilayah ini masuk dalam Peta Prakiraan Zona Kerentanan Gerakan Tanah (ZKGT) Menengah dan Tinggi.

Baca Juga:  BPBD Garut Siapkan Bantuan Daerah Terdampak Bencana Alam

“Kami sudah memberikan satu surat rekomendasi relokasi sebagian rumah di Kadupandak kepada BPBD Cianjur. Tim masih melakukan pendataan di lokasi lain,” katanya.

Baca Juga:  Duh! Tebing di Tasikmalaya Longsor Akibat Hujan Deras, Rumah Warga Terancam Ambruk

Dengan banyaknya rumah rusak yang tidak memenuhi syarat bantuan, BPBD Cianjur berharap ada percepatan proses verifikasi dan kajian relokasi. “Kami menunggu rekomendasi tambahan untuk menghitung total rumah rusak yang berhak menerima bantuan dan menentukan jumlah perkampungan yang harus direlokasi,” tutup Nurzein.

Baca Juga:  Jalan Ambles di Tasikmalaya, DPRD Jabar Dorong Pemerintah Alokasikan Anggaran Tak Terduga untuk Bencana

Situasi ini menyoroti kebutuhan mendesak akan langkah konkret dari pemerintah untuk menangani dampak bencana secara menyeluruh, memastikan tidak ada warga terdampak yang terabaikan. (Red)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News