“Tim teknis kesehatan hewan telah melakukan pelayanan kesehatan hewan berupa pengobatan pada ternak bergejala PMK dan suportif di ternak tak bergejala dengan total populasi 9.779 ekor ternak,” jelasnya.
Menurut Sofyan, dari total penanganan populasi ternak itu sebanyak 5.118 ekor sembuh setelah dilakukan upaya pengobatan dengan injeksi antibiotik, antipiretik, vitamin, dan obat luka.
“Pengobatan ternak bergejala PMK dengan injeksi antibiotik, antipiretik, terapi suportif dengan injeksi vitamin, pemberian spray iodine dan antilarva pada daerah mulut dan kuku yang luka,” tuturnya.
Tim kesehatan hewan selama ini, lanjut Sofyan, selain pengobatan dan vaksinasi juga memberlakukan karantina, kemudian biosekuriti, penyemprotan disinfektan di area kandang yang terdampak, dan upaya lainnya untuk menekan kasus kematian yang saat ini tercatat 488 ternak mati.
“Langkah penanganan situasi PMK yang telah dilakukan surveilans laporan kasus PMK, karantina wilayah kasus, biosekuriti dan sebagainya,” ungkapnya.