Oleh karena itu, keilmuan terhadap mayoritas kebencanaan tersebut harus jadi standar kompetensi. Dengan ilmu yang terkadang tidak murah, banjir akibat luapan Sungai Citarum misalnya, bisa diminimalisir.
“Tapi kita tidak boleh takabur karena dengan global warming cuaca bisa kapan pun berubah,” tuturnya.
Ilmu ini tentunya harus dimiliki oleh setiap anggota Tagana. Sebagai Pembina Utama Tagana Jabar, Ridwan Kamil meminta kepengurusan Forum Koordinasi Tagana Jabar untuk langsung bekerja tidak perlu adaptasi lagi karena sudah memahami situasi.
“Saya titip langsung bekerja tidak banyak beradaptasi lagi karena saya yakin sudah paham. Semoga tahun 2022 berita buruk kebencanaan berkurang,” tandasnya. (Red)