Sekolah Ideologi di Kabupaten Purwakarta Akan Dijadikan Pilot Project Nasional Oleh BNPT

JABAR NEWS | PURWAKARYA – Program Sekolah Ideologi yang digagas oleh Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi sejak pertengahan Tahun 2016 lalu ternyata menarik perhatian Badan Nasional Penanggulangan Terorisme atau BNPT.

Terbukti, hari ini Jum’at (10/03/2017), Direktur Deradikalisasi pada lembaga anti teror tersebut, Irfan Idris menyambangi Sekolah Ideologi yang rutin digelar setiap hari Jum’at di Kompleks Sekretariat Daerah Kabupaten Purwakarta Jalan Gandanegara No 25.

Dalam paparan singkatnya, Irfan menyebut bahwa pihak BNPT berniat menjadikan sekolah yang berisi pendalaman ideologi dan nilai kebangsaan tersebut menjadi pilot project tingkat nasional agar diikuti oleh daerah lain di Indonesia.

Baca Juga:  IMM: Pernyataan Amien Rais Bertentangan Dengan Khittah Muktamar Muhammadiyah 1971

“MoU-nya sedang kita siapkan, nanti bisa dipelajari dulu oleh kami di BNPT maupun oleh Pemkab Purwakarta. Intinya, agae Sekolah Ideologi ini juga diikuti oleh daerah lain,” katanya di depan siswa Sekolah Ideologi di Bale Maya Datar, Kompleks Setda Purwakarta.

Selain itu, pendekatan personal yang dilakukan oleh Pemkab Purwakarta terhadap eks terpidana teroris pun menuai pujian dari BNPT. Menurut Irfan, solusi komprehensif telah diberikan oleh Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi kepada Agus Marsal selaku mantan teroris.

Baca Juga:  Mengenal Sosok Wiranatakusumah II, The Founding Father Kota Bandung

“Advokasi Kang Dedi kepada Agus Marsal juga patut ditiru daerah lain. Kami di BNPT juga melakukan itu, tetapi untuk level pemerintah daerah, baru Purwakarta saja yang melakukan ini, saya kira daerah lain harus ikut,” katanya menambahkan.

Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi saat ditemui usai memberikan materi di Sekolah Ideologi juga menyambut baik terkait MoU yang akan disepakati bersama BNPT. Menurutnya, persoalan penanggulangan terorisme harus tuntas dari hulu hingga hilir.

Baca Juga:  Duh, Bupati Meranti Sebut Kemenkeu Isinya Setan dan Iblis

“Ya, tentu kami siap soal MoU. Kita tidak boleh lagi berfikir di hilir, tetapi pencegahan dari hulunya harus kuat juga,” katanya menegaskan.

Dalam kesempatan sesi Sekolah Ideologi kali ini, diikuti oleh sekitar 150 orang pelajar SMP yang merupakan perwakilan dari seluruh SMP se-Kabupaten Purwakarta.

Usai mengikuti Sekolah Ideologi, para siswa ini ditugaskan untuk menyampaikan materi kepada teman-teman mereka di sekolah. Mereka pun bertugas sebagai Satgas Toleransi tingkat pelajar di Purwakarta. (Red)

Jabar News | Berita Jawa Barat