Selain Manggis, Ini Dua Produk Asal Purwarkarta yang Siap Mendunia

Pokdarwis Purwakarta
Ketua FK Pokdarwis Kabupaten Purwakarta, Mokhamad Aripin saat bersama Counsellor (Edicatian) Malaysia, Mohd Mubarak Shamsuddin di salah satu Cafe di Bandung. (Foto: Dok. Pokdarwis Purwakarta).

“Setelah terbentuk lembaran gedebok pisang siap produksi, barulah proses pengerjaan dilakukan layaknya mengerjakan songkok atau kopiah pada umumnya. Pelepah digunting sesuai pola lalu dijahit dan dilem pada bagian tertentu,” ucapnya.

Ditahap akhir, lanjut dia, Kopiah atau songkok dilapisi cat khusus agar lebih awet sekaligus menarik karena tetap menampilkan serat dan warna asli pelepah pisang saat kering, yakni coklat keemasan.

Baca Juga:  Cuaca Ekstrem Bikin Nelayan di Sukabumi Alih Profesi Jadi Tukang Ojek

Kang Ipin mengaku dalam pembuatan songkok diperlukan kehati-hatian agar tidak patah. Menurutnya, meskipun dari pelepah pisang tetapi tetap lentur seperti pada umumnya saat dikenakan.

Baca Juga:  Garong Motor di Purwakarta Babak Belur Dihakimi Warga, Satu Pelaku Berhasil Kabur

“Songkok hanya di produksi secara temporal atau waktu tertentu karena tidak mau menimbun debok dalam waktu lama. Jadi kalau menerima pesanan dan untuk kebutuhan tertentu. Tidak ada batasan jumlah pesanan, berapa pun kami terima asalkan mau menunggu dan hanya bisa request ukuran,” jelas Kang Ipin.

Baca Juga:  Transformasi Digital Kostzy Tawarkan Pengelolaan Kost Tanpa Ribet

Kang Ipin berharap, kedua produk tersebut bisa dipasarkan ke pasar internasional sehingga bisa membangkitkan ekonomi masyarakat di Kecamatan Sukasari, Kabupaten Purwakarta.