“Pertama di lokasi kejadian, tepatnya di bengkel Tarmin (Kakak Ipar S) bocah itu putus sekolah lalu bekerja membantu kakak iparnya menambal ban juga mengisi bensin,” jelas Wawan.
“Lalu, dari keterangan RT, pemilik bengkel (Tarmin) tidak termasuk warga Dusun Pejaten, Desa Sirnabaya, Telukjambe Timur,” sambungnya saat ditemui di bengkel S bekerja, Rabu 11 Mei 2022.
Kemudian Komnas PA Jabar bergerak menuju kediaman bocah tersebut. Dari penelusuran, jarak TKP ke kediaman S cukup lumayan jauh hingga harus memakan waktu kurang lebih 1 jam perjalanan.
Dibantu orang terdekat kakak ipar S, Komnas PA akhirnya sampai di kediaman S yang berada di kawasan hutan industri di Desa Parungmulya, Kecamatan Telukjambe Barat.
“Keluarga S ini tergolong keluarga tidak mampu, ayah S bernama Sali (45) bekerja sebagai buruh kasar pembuat arang kayu dan memiliki 4 anak, dan S merupakan anak ketiga,” ujarnya.
Kapolsek Telukjambe Timur Kompol Oesman juga sempat mengungkap adanya pemicu bocah itu meninggal dunia. Dari informasi yang dikumpulkan dugaan sementara, inisial S gantung diri usai kena marah.
“Dugaan sementara dari keterangan saksi inisial S ini membantu saksi di bengkel motor dan sempat dimarahi istri saksi, gara-gara bensin yang dijualnya belum dibayar oleh pembeli,” kata Oesman. (red)
sumber: Detik.com