Menurut Komarudin, pihaknya telah mempelajari kode-kode dan sandi-sandi yang biasa digunakan oleh para pelajar untuk janjian tawuran. Polisi juga memberikan imbauan pada mereka.
“Kita terus petakan dan kita akan berikan sentuhan-sentuhan kepada anak-anak kita yang melakukan ajakan-ajakan untuk tawuran, dengan kode-kode ataupun sandi-sandi mereka yang sudah kita dalami,” jelasnya.
Kendati begitu, lanjut Komarudin, langkah antisipasi tawuran remaja tentunya perlu peran serta para orangtua. Diharapkan, orangtua bisa lebih memperketat pengawasan terhadap anak meraka.
“Jadi tolong (orangtua) untuk ikut melakukan pengawasan terhadap perilaku, karena apa yang mereka lakukan ini bukan lagi sebuah kenakalan remaja,” tukasnya.***