Musyawarah pun sempat mengalami kericuhan ketika ada salah seorang warga mendesak kepala desa untuk mundur dengan melemparkan botol air mineral. Namun, hal tersebut langsung diredam oleh pihak kepolisian.
“Karena dalam bukti fisiknya itu tidak ada dari semua anggaran baik pembangunan, pertanian, bantuan covid dan lainnya itu tidak ada, jadi masyarakat menanyakan kemana dana desa anggaran tahun 2022,” ucap Abdur Rosidirman salah satu perwakilan warga Desa Pangkalan.
Dirinya menyebutkan, setidaknya sudah ada 1.000 tanda tangan warga Desa Pangkalan yang meminta kepala desa untuk mundur.
“Sudah seribu lebih tandatangan ditambah dengan KTP warga yang meminta kepala desa pangkalan untuk mundur,” ucap Abdur.
Setelah didesak ratusan warga, Kepala Desa Pangkalan Asep Yudiana akhirnya mengundurkan diri.