Herry menyebut ada 28 santri yang menimba ilmu di Pondok Pesantren Nurul Ishlah. Namun dari informasi yang dihimpun, saat kebakaran hanya ada 16 santri yang menginap di pondok pesantren tersebut.
Ketika api melalap bangunan, ada salah satu santri yang terbangun dan memberi tahu teman-temannya. Kerugian mencapai Rp 220-an juta.
“Mereka berusaha menyelamatkan diri dari lantai dua, lompat sekitar tiga meter karena tangga sudah terbakar. Tidak ada korban jiwa, hanya bangunan berukuran 11×6 meter yang ludes terbakar di lantai dua, termasuk handphone, pakaian santri, dan kitab,” pungkasnya. (Red)