Hery menambahkan bahwa kegiatan kesiapsiagaan Basarnas tersebut merupakan agenda rutin yang dilaksanakan setiap tahunnya. Meskipun menjadi rutinitas, pelaksanaannya tetap harus mengantisipasi segala potensi bahaya di lapangan.
“Tugas itu jangan hanya menjadi rutinitas yang monoton, tapi harus mampu menjawab potensi ancaman kedaruratan yang mungkin terjadi, terutama di pelabuhan penyeberangan, ruas jalan tol, dan lokasi-lokasi pariwisata yang menjadi titik kumpul masyarakat,” tandasnya.
Ia menekankan bahwa personel yang terlibat dalam pengamanan libur akhir tahun tidak hanya harus siap memberikan bantuan penyelamatan atau pertolongan pada orang lain, tetapi juga harus memperhatikan kondisi diri untuk menjaga keselamatan dan kesehatan, serta melaksanakan tugas secara profesional.
“Waspadai daerah rawan, pastikan kesiapan alur maupun peralatan pendukung, dan senantiasa menjaga profesionalisme dan sinergi yang baik,” pungkas Hery. (red)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News