Meski di Cianjur belum ada laporan anak terluka atau mengalami kecelakaan akibat memainkan lato-lato, pihaknya melakukan antisipasi terutama di lingkungan sekolah, sehingga tidak ada siswa yang membawa permainan ke sekolah.
“Kami sudah menyosialisasikan larangan membawa lato-lato ke sekolah melalui koordinator wilayah (kordik) dan selanjutnya ke masing-masing kepala sekolah akan dipanggil sekaligus mengeluarkan surat larangan,” tuturnya.
Pihaknya akan mengumpulkan kembali kordik dan kepala sekolah setelah surat larangan keluar, sehingga pihak sekolah memiliki kekuatan untuk melarang siswa didik membawa permainan lato-lato ke sekolah. (Red)