Siswa SD Meninggal Usai Vaksin, Begini Respons Dinkes Kota Tasikmalaya

Vaksinasi anak. (Yan/Jabarnews)

“Mungkin tak terdeteksi saat dilakukan skrining. Karena mungkin itu DBD-nya sedang masa inkubasi,” jelas Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya.

Uus menambahkan, selama ini kasus yang murni Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) di Kota Tasikmalaya belum ada. Ini adalah kasus pertama KIPI dengan penyakit penyerta atau ko-insiden KIPI.

Baca Juga:  Pemerintah Kota Tasikmalaya Upayakan Aktivasi Penerbangan Komersial di Bandara Wiriadinata

“Untuk yang murni KIPI berujung fatal belum ada. Baru kejadian ko-insiden ini. Sebelumnya belum ada yang dengan keluhan berat,” kata dia.

Baca Juga:  Sempat Dimediasi Itjen Kemendikbud, Kasus Penganiayaan Siswa di Tasikmalaya Berakhir Damai

Meski demikian, lanjut Uus, kasus ini tak bisa diabaikan kematiannya akibat usai vaksin, meski sebagian besar kematian disebabkan oleh DBD dan liver akut.

Baca Juga:  Masyarakat Tasikmalaya Diminta Waspadai DBD saat Musim Kemarau Basah

“Kemungkinan besar fatalitasnya (kematian) diakibatkan oleh DBD. Namun karena dia habis vaksinasi, maka istilahnya di kami ko-insiden KIPI. Kami tak bisa mengabaikan vaksinnya,” ujar dia.