SMK di Purwakarta Tak Bisa Gelar PJJ 100 Persen, Ini Alasannya

Ilustrasi PJJ di Purwakarta. (Foto: Dodi/JabarNews).

Ia menambahkan, untuk jumlah peserta dan izin dari Satgas Covid setempat serta memaksimalkan program praktikum kreatif yang dilakukan di setiap sekolah dengan jumlah maksimal peserta praktek 20 persen dalam satu ruangan.

“Praktikum ini bisa saja dengan cara shift sehingga dalam satu kesempatan hanya diikuti beberapa siswa. Lalu siswa lain bergantian untuk melakukan praktikum. Para siswa dan guru harus tetap jaga jarak dan memakai masker saat praktikum,” jelas Gilang.

Baca Juga:  FONI Kembali Harumkan Purwakarta di Ajang IOOC

Dijelaskannya, praktikum merupakan salah satu kelebihan dan keharusan bagi siswa SMK sehingga bisa diperbolehkan. Namun tetap saja sekolah harus berkoordinasi dengan Gugus Tugas Covid-19 daerah dan mematuhi protokol kesehatan.

Baca Juga:  Kasus Covid-19 Meningkat, Akankah Pilkades Serentak di Kabupaten Ciamis Diundur?

“Di SMK selain teori, juga harus diiringi praktek untuk meningkatkan skill atau keahlian karena orientasinya adalah dunia kerja. Di masa pandemi praktek menjadi kendala dan sangat tidak efektif bila dilakukan secara daring,” tutur Gilang.

Sebelumnya, Kepala Kantor Cabang Dinas (KCD) wilayah IV, Dinas Pendidikan Jawa Barat, H. Ai Nurhasan, mengatakan mengingat kasus Covid-19 di Kabupaten Purwakarta yang semakin hari semakin meningkat, untuk mengatasi lonjakan kasus maka seluruh SMA dan SMK di Kabupaten Purwakarta kembali menerapkan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) atau belajar secara daring selama dua pekan ke depan.

Baca Juga:  Gali Potensi Wisata Baru di Purwakarta, FK Fokdarwis Lakukan Hal Ini