Siti juga mengakui bahwa terdapat kekurangan dalam pengawasan, baik dari pihak dinas maupun masyarakat, terkait operasional Wensen School.
“Ini mungkin kelemahan kami bersama, kontroling masyarakat pun luput yang seharusnya kelompok bermain, tetapi ada daycare,” ujarnya.
Siti menambahkan bahwa pihaknya baru mengetahui keberadaan layanan daycare di Wensen School setelah kasus ini mencuat. “Kasus ini membuka mata kami bahwa Wensen School memiliki daycare yang tidak terdaftar dan tidak memiliki izin,” terang Siti Chaerijah.
Penutupan Wensen School diharapkan dapat menjadi langkah tegas dalam menegakkan peraturan perizinan dan memastikan keamanan serta kenyamanan anak-anak yang berada di bawah pengawasan lembaga pendidikan. (red)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News