Dinkes Depok juga mendorong pelayanan kesehatan untuk meningkatkan kewaspadaan dan proaktif dalam mendeteksi kasus, terutama di layanan perawatan, dukungan, dan pengobatan (PDP) HIV/AIDS.
Selain itu, layanan Konseling dan Testing HIV (KT-HIV) diharapkan dapat melibatkan jejaring komunitas untuk memberikan akses layanan kesehatan tanpa stigma dan diskriminasi.
Yuliandi juga mengingatkan pelayanan kesehatan untuk memantau dan melaporkan laporan kasus sesuai dengan definisi operasional secara berjenjang.
Dinkes Kota Depok mendorong penguatan standar kewaspadaan dalam upaya pencegahan dan pengendalian infeksi di Fasyankes. Mereka juga berupaya meningkatkan kemampuan layanan rujukan di rumah sakit yang terlibat dalam pengampuan pelayanan penyakit infeksi emerging.
Tak hanya itu, Yuliandi juga menegaskan pihaknya berkomitmen untuk terus menyebarkan informasi tentang Monkeypox kepada petugas kesehatan dan masyarakat. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan komunikasi risiko sesuai dengan pedoman, terutama menargetkan kelompok-kelompok yang menjadi temuan kunci.
Yuliandi menekankan pentingnya berkoordinasi dengan Dinkes dan laboratorium kesehatan masyarakat setempat mengenai pencatatan dan pengelolaan spesimen dalam rangka mengawasi dan mengelola potensi kasus Monkeypox. (red)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News