Menurut Yani, KT pernah pindah kamar ke ruangan yang memiliki sirkulasi udara lebih baik untuk membantu kondisinya. Selama tinggal di kos tersebut, KT dikenal sebagai pribadi yang tertutup dan jarang berinteraksi dengan penghuni lainnya.
Yani juga menambahkan, ketika korban ditemukan, penghuni kos lain tidak berani menyentuhnya. Akhirnya, ia memanggil Ketua RT setempat untuk melakukan pengecekan lebih lanjut.
Ketua RT yang datang bersama Yani kemudian memastikan bahwa KT sudah tidak menunjukkan tanda-tanda kehidupan. “Melihat kondisinya, kami langsung menghubungi polisi untuk menangani lebih lanjut,” ungkap Yani.
Setelah penemuan tersebut, Yani juga segera menghubungi ibu korban untuk memberitahukan kejadian tragis ini.
Pihak ITB melalui Kepala Biro Komunikasi dan Humas, Naomi Haswanto, juga membenarkan peristiwa ini. “Kejadian ini benar adanya, namun hingga kini kami masih menelusuri lebih lanjut penyebab pastinya,” ujar Naomi dalam pernyataannya.
Sementara itu, Kapolsek Coblong, Kompol Riki Erickson, mengungkapkan bahwa KT diduga meninggal karena penyakit yang dideritanya.
Jenazah korban telah dibawa ke Rumah Sakit Sartika Asih untuk pemeriksaan lebih lanjut, sambil menunggu kedatangan keluarga. “Kemungkinan korban meninggal karena sakit, saat ini sedang dalam perjalanan ke rumah sakit,” kata Kompol Riki. (red)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News