Lebih lanjut ia memaparkan, alasannya lucu sekali, kok? Bisa pemerintah curiga kepada masyarakat. Jelaslah yang akan diperbaiki itu rumah yang rusak karena gempa. Gak mungkinkan masyarakat menggunakan uang bantuan untuk renovasi rumah yang rusak karena gempa dipakai untuk memperbaiki motor, dan lainnya.
“Mereka para korban sampai rela tidur di tenda berdesak-desakkan karena takut tidur di dalam rumah retak dinding jebol bahkan atapnya roboh,” timpal Hendra.
Harusnya Pemda Cianjur, beber Ketua DPD LSM Prabhu Indonesia Jaya, bisa berpikir lebih cerdas dan profesional dalam kondisi sekarang ini, sudah tahu masyarakat tertimpa musibah malah nambah beban masyarakat. Jangan sampai terkesan apalagi membentuk opini negatif di masyarakat, dari mulai mempersulit birokrasi bantuan logistik, tidak profesionalnya pendataan.
“Nah! Itu sekarang mencurigai masyarakatnya sendiri,” imbuhnya.
Apakah masyarakat awam tidak boleh mencurigai pemerintah, masih tutur Ketua DPD LSM Prabhu Indonesia Jaya, bisa saja berpikiran jangan-jangan pemerintah mau atau ada dugaan mengambil keuntungan dari dana stimulan bantuan untuk korban gempa bumi tersebut.