Ia menuturkan, jika ibu merupakan sosok sentral dalam keluarga, maka dalam keseragaman gerak penanganan sampah diperlukan pula peran kaum ibu sebagai kunci berhasilnya suatu gerakan.
Diharapkan dengan gerakan dan dorongan para kader PKK di setiap wilayah, upaya penanganan sampah di kawasan Bandung Raya, khususnya Kota Bandung dapat lebih efektif.
Dengan peran sentral di unit keluarga, sebisa mungkin kaum ibu para kader PKK setidaknya dapat bersama mewujudkan zero food waste di tingkat rumah tangga. Lebih baik lagi jika berhasil mendaur ulang, memanfaatkan, apalagi tercapai zero waste.
“Ibu-ibu PKK Kota Bandung juga akan menjadi agen perubahan untuk pengolahan sampah di lapangan, di 30 kecamatan, 151 kelurahan di Kota Bandung,” ujar Herman.
“Pada saat yang sama semua bergerak hingga ibu-ibu di semua rumah tangga melakukan pengurangan, pemanfaatan, dan daur ulang sampah sampai kecamatan. Jadi hebat, kalau kecamatan hebat, Kota Bandung hebat, maka provinsi otomatis karena provinsi adalah agregat,” tandasnya. (Red)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News