JABARNEWS | PURWAKARTA – Langkah Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purwakarta menutup bangunan tak berizin yang diketahui disalahgunakan untuk tempat ibadah dinilai sudah tepat oleh Kepala Kemenag, Ketua FKUB bersama Dandim, Kapolres dan unsur Forkopimda Purwakarta lainnya.
Bangunan tak berizin yang dijadikan tempat ibadah oleh sejumlah jemaat Gereja Kristen Protestan Simalungun (GKPS) yang ditutup Pemkab Purwakarta tersebut berada di Desa Cigalem, Kecamatan Babakancikao, Kabupaten Purwakarta.
“Kami meyakini langkah yang dilakukan Pemkab bersama jajaran Forkopimda Purwakarta lainnya, sudah sesuai aturan. Selain itu, hal ini juga kami anggap patut dilakukan agar kondusifitas di wilayah hukum Purwakarta tetap terjaga,” Ucap Kapolres Purwakarta, AKBP Edwar Zulkarnain, Pada Selasa, 4 April 2023.
Dia juga mengimbau kepada masyarakat agar melihat permasalahan ini secara utuh. “Jangan hanya bicara penyegelannya, namun harus dilihat secara utuh ke belakang, bagaimana ini bisa terjadi. Masyarakat harus hati-hati dengan berita, video maupun narasi yang provokatif,” kata pria yang akrab disapa Edwar itu.
Pernyataan Kapolres itu juga diamini oleh Dandim 0619 Purwakarta Letkol Arm Andi Achmad Afandi. Menurutnya, dia dan jajarannya juga tetap mendukung upaya-upaya atau langkah-langkah yang diambil pemerintahan agar kondusifitas wilayah Purwakarta tetap terjaga.