“Kalau urusan dengan lokasi itukan masalah teknis, mungkin ada alasan tertentu, jangan dulu kita berprasangka yang tidak-tidak, terkait surat itu kan tinggal dibicarakan saja, jangan dibuat repot,” jelasnya.
Di kesempatan terpisah, Pimpinan Dewan Muhammadiyah, Ade Rahmatullah sempat mengaku kaget saat mendengar kabar tersebut. Ade membenarkan awalnya pihak Muhammadiyah memang berencana melaksanakan salat Id di Lapang Merdeka. Namun karena sesuatu hal, kemudian menggunakan plan B yaitu dengan menggunakan lapangan di Universitas Muhammadiyah Sukabumi (Ummi).
“Saya kaget ada berita seperti ini padahal berdasarkan kesepakatan kami saat audien bahkan Pak Wali ingin memfasilitasi. Hanya memang Pak Wali menyampaikan beliau menunggu waktu sampai ada keputusan dari pemerintah tentang pelaksanaan salat Idul Fitri,” tandas Ade.
Sementara itu Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi juga membantah menolak kegiatan Muhammadiyah atau melarang melaksanakan salat Id di Lapang Merdeka. Menurutnya, kedua belah pihak telah menyepakati masing-masing lokasi pelaksanaan ibadah.
“Menteri Agama telah menyampaikan surat edaran meminta kepala daerah untuk memberikan dukungan terhadap organisasi keislaman yang berbeda waktu pelaksanaan salat Idul Fitrinya, kalau kemudian Muhammadiyah akan melaksanakan di Lapdek ya silahkan digunakan,” tegas Fahmi. (red)