JABARNEWS | CIANJUR – Adanya dugaan seleksi wawancara hanya dijadikan ajang konsolidasi KPU untuk menyiapkan jagoan- jagoannya.
Hal tersebut diungkapkan Ketua Pemuda Muslim Indonesia (PMI) Kabupaten Cianjur, Syamsil Dafik, kepada awak media, Selasa (20/12/2022).
“Mengenai dugaan munculnya dari berbagai sumber informasi baik masyarakat pemerhati pemilu maupun orang-orang pendaftar Rekrutmen PPK dan termasuk dari kader-kader nya sendiri yang tidak lolos pada seleksi PPK,” katanya.
Kang Syamsil mengatakan, ada testimoni dari para kadernya sebagai peserta seleksi, wawancara hanya ngobrol- ngobrol saja, bahkan ada yang tidak ditanya sama sekali.
“Instrumen wawancara tidak jelas alat ukurnya,” ujarnya.
Masih ujarnya, hasil wawancara tidak dibuka secara transparan, apa saja instrumen dan parameter yang menjadikan seseorang lolos sebagai anggota PPK? adanya temuan, seorang kadernya sebagai peserta dengan nilai CAT tertinggi, berpengalaman sebagai penyelenggara, pernah beberapakali menduduki kursi PPK tapi tidak lolos seleksi.