“Ada beberapa kader saya sudah menduduki kursi PPK beberapa periode bahkan pada test CAT memiliki nilai tertinggi,” terangnya.
Tapi anehnya, lebih lanjut ia memaparkan, setelah tahapan interview bisa dikalahkan oleh peserta lain yang nilai CATnya rendah.
“Nah! Makanya saya heran ada apa ini,” keluhnya.
Kang Syamsil juga mempertanyakan dan menyinggung fungsi bawaslu terhadap pengawasan tahapan seleksi PPK tersebut yang dianggapnya penuh kejanggalan. Dan, bawaslu juga seharusnya jangan diam saja melihat dugaan carut-marut seleksi PPK ini karena fungsi pengawasan bukan terkesan seperti pendamping.
“Seharusnya turun tangan dan amanati apa yang terjadi sebenarnya,” bebernya.