Caleg harus rajin bersosialisasi, turun untuk memperkenalkan diri, membantu rakyat dan ikhtiar mengambil hati dengan berbagai cara. Jadi caleg tidak cuma bermodalkan kaya raya, dekat sama elit parpol.
“Tapi harus bekerja keras merebut simpati dukungan rakyat. Ongkos sosialisasi saat kampanye dan meminta dukungan memang mahal, tapi uang itu berputar di masyarakat,” ungkapnya.
Sistem proporsional tertutup ini, lanjut Ihsanudin, yang dulu membuat korupsi menggila, menciptakan elit tak punya hati dan tidak mau mikirin rakyat. Mereka dulu bekerja buat cari muka ke elit partai, cari duit buat elit partai.
“Artinya kekuasaan penuh dipegang oleh elit partai. Inilah demokrasi yg dulu kita sebut dikuasai oleh oligarki,” tandasnya. (Red)