Soal TPPO, Bey Machmudin Akui Kurang sosialisasi Kerja ke Luar Negeri

Bey Machmudin
Penjabat Gubernur Jabar Bey Machmudin. (Foto: Istimewa).

JABARNEWS | SUKABUMI – Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin mengakui bahwa pemerintah kurang memberikan sosialisasi kepada masyarakat terkait dampak negatif dan positif serta persyaratan bekerja di luar negeri.

Bey mengatakan bahwa pihaknya akan berkoordinasi dengan Disnakertrans Provinsi Jawa Barat agar jangan sampai terulang lagi peristiwa warga seperti di Sukabumi menjadi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO).

Baca Juga:  Hasil Survei Pilbup Nia-Usman Bocor ke Publik, Poldata: Data Itu Benar

“Kami akui pemerintah kurang dalam hal sosialisasi mengenai bagaimana cari kerja yang benar di luar negeri,” kata Bey di Kabupaten Sukabumi, Selasa (17/9/2024).

Baca Juga:  Kemenag Diminta Serius Benahi Asrama Haji Indramayu, Ini Masalahnya

Dia menjelaskan, faktor yang mendorong masyarakat untuk bekerja ke luar negeri adalah desakan ekonomi serta terbatasnya pekerjaan di dalam negeri. Sehingga, banyak masyarakat yang memilih bekerja di luar negeri, namun sayangnya melalui jalur ilegal dan berujung menjadi korban TPPO.

Untuk itu, dia meminta masyarakat hati-hati dan tidak mudah percaya ketika mendapatkan penawaran atau iklan-iklan tentang lowongan pekerjaan. Sebab dari kasus yang terjadi korban TPPO berangkat bekerja ke luar negeri bukan melalui penyalur tenaga kerja, namun diajak temannya yang sudah berada di negara tujuan.

Baca Juga:  Enam Tersangka Sindikat Perdagangan Orang di Sukabumi Berhasil Ditangkap Polisi, Ternyata Begini Modusnya