Henda menambahkan, tentunya warung dan masyarakat sebagai konsumen akan lebih memilih membeli gas elpiji 3 kilogram dari kabupaten tetangga jualan keliling sengaja masuk ke wilayah zona Cianjur.
“Sebagai pengusaha yang bertanggung jawab harusnya bisa lebih memberikan kontribusi perhatian dan pelayanan kepada masyarakat sebagai konsumen dari barang yang mereka jual,” pungkasnya.
Terpisah, Ketua Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas (Hiswana Migas) Kabupaten Cianjur, Hedi Permadi Boy mengatakan, pertama melakukan atau dilaksanakan itu yaitu Cirebon, Indramayu, dan Kuningan. Kemudian, yang sudah mengajukan ke Pemerintah Daerah (Pemda) setempat seperti halnya Bandung Raya, Subang dan kabupaten/kota lainnya.
“Nah! Yang belum itu Cianjur dan Sukabumi begitu. Jadi ada informasi yang salah bukan kenaikan tapi penyesuaian,” katanya, saat dihubungi langsung awak media, siang.
Ia menjelaskan, sebetulnya pihaknya saat ini sedang mengkaji di lapangan. Setelah lihat bagimana keadaaan, bukan mau mendahului atau gimana. Tapi hanya mempersiapkan saja semua tertata dengan benar, artinya seperti dikatakan bahwa ini adalah penyesuaian sekali lagi bukan kenaikan.