Di tengah obrolan Sulor mengungkapkan kegelisahannya dengan para sopir ambulans lain. Meski bekerja di bidang kesehatan, ternyata mereka harus membayar BPJS mandiri karena tidak disediakan oleh pemerintah.
“Banyak sopir ambulans yang BPJS mandirinya tidak terbayar, ada yang sampai menunggak Rp4-5 juta. Jumlah sopir sekarang ada 183 orang plus cadangan sekitar 20 orang, dan rata-rata tidak bisa bayar BPJS mandiri,” katanya.
Mendengar hal tersebut, Dedi langsung menghubungi Sekda Purwakarta Norman Nugraha. Ia menyampaikan keluhan pada sopir ambulans tersebut agar mendapatkan perhatian.
Selanjutnya, Dedi meminta agar Pemkab Purwakarta langsung memasukkan anggaran untuk menyiapkan BPJS bagi para sopir ambulans yang jumlahnya mencapai 200 orang lebih. Hal tersebut pun langsung direspon dan akan dilaksanakan langsung pada tahun 2024.
“Sudah okey. Sopir ambulans desa yang setiap hari antar pasien ternyata belum dapat jaminan kesehatan dari pemerintah dan sekarang dimasukkan di 2024 langsung dijamin oleh pemerintah,” katanya.