Sudah Ancang-Ancang Libur Natal dan Tahun Baru? Simak Dulu Kebijakan Pemerintah!

JABARNEWS | JAKARTA – Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyampaikan bahwa pemerintah sedang menyiapkan kebijakan mobilitas di periode libur Natal dan Tahun Baru.

“Pemerintah sedang menyusun kebijakan antisipasi libur panjang yang tentunya tidak akan terlepas dari prinsip kehati-hatian,” ujar Wiku Adisasmito dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (5/10/2021).

Ia mengatakan, saat ini Indonesia sedang dalam kondisi kasus yang cukup terkendali, maka sudah sepatutnya untuk dipertahankan dengan tidak terlena dan tetap berhati-hati.

Baca Juga:  Berikut Prakiraan Cuaca Jawa Barat 11 Maret 2022

Baca Juga: Tempat Wisata Garut Tutup Lagi karena Capaian Vaksinasi Rendah, Begini Penjelasannya

“Mohon kepada pemerintah daerah melakukan pengawasan kegiatan masyarakat dengan membantu sosialisasi yang jelas di daerah masing-masing,” katanya.

“Khususnya rincian protokol kesehatan yang harus dijalankan untuk meminimalisir peluang penularan sebesar-besarnya,” kata Wiku Adisasmito.

Wiku Adisasmito mengemukakan, kasus positif Covid-19 di Indonesia pada pekan ini mengalami penurunan 34,6 persen dibandingkan minggu lalu.

Baca Juga:  Bandara Kertajati Dipastikan Siap Layani Penerbangan Umrah dan Haji

Baca Juga: Ormas dan LSM Bertambah Banyak, Badan Kesbangpol Bandung Barat Masih Lakukan Verifikasi

Sementara kasus aktif, lanjut dia, berada di bawah satu persen, yaitu 0,86 persen di minggu terakhir. Rata-rata kesembuhan akibat Covid-19, tercatat meningkat mencapai 95,77 persen dalam sepekan terakhir.

Wiku Adisasmito menambahkan, antisipasi libur Natal dan Tahun Baru juga berlaku untuk mobilitas dari luar negeri ke Indonesia.

“Pembukaan pintu masuk internasional pun akan tetap memperhatikan pemenuhan syarat perjalanan dan mekanisme skrining setelah masuk di Indonesia,” tuturnya.

Baca Juga:  BPBD Bandung Barat: Kebakaran Hutan di Gunung Tangkubanparahu Sudah Padam

Baca Juga: Dijebloskan ke Penjara oleh Menantunya, Begini Nasib Kakek 70 Tahun di Bandung

Khusus terkait pemantauan varian asing, Wiku mengatakan, Balitbangkes yang didukung 17 laboratorium mampu mendukung upaya whole genome sequencing (WGS) akan terus mengoptimalkan sumber daya dan pemantauan distribusi varian di berbagai daerah.

“Nantinya, hasil pemantauan akan disampaikan secara transparan kepada masyarakat,” katanya.***