JABARNEWS | PURWAKARTA – Kodim 0619/Purwakarta menggelar Sosialisasi Pengolahan dan Pemanfaatan Sampah Rumah Tangga, Selasa (23/01/2018).
Kegiatan yang dilaksanakan di Aula Kebhinnekaan Makodim 0619/Purwakarta tersebut diikuti puluhan peserta yang terdiri dari Babinsa dan masyarakat sekitar.
Pelaksanaan kegiatan tersebut berkaitan dengan mensukseskan program Citarum Harum khususnya di wilayah Purwakarta.
“Giat hari ini diharapkan dapat menciptakan pola hidup yang sehat dan menumbuhkan sikap sadar diri untuk membuang sampah pada tempatnya,” kata Kasdim 0619/Purwakarta Mayor Inf Tito Maulana Harahap.
Selain itu melalui kegiatan tersebut diharapkan dapat menambah pengetahuan terkait sampah rumah tangga yang asalnya tidak memiliki nilai jual bisa menjadi sumber penghasilan atau memiliki nilai ekonomis.
“Saya berharap kegiatan ini bisa merubah mindset kita tentang cara memberlakukan sampah yang ada di sekitar kita,” ujarnya.
Sementara itu, Perwakilan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Purwakarta Dra. Endah Yuniastuti mengatakan produktivitas sampah di Purwakarta setiap harinya mengalami peningkatan drastis.
Pemerintah Kabupaten Purwakarta dituntut melakukan upaya perpanjangan usia Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Cikolotok.
“Artinya, sampah yang dikirim ke Cikolotok mesti dikurangi. Hal tersebut yang mendorong kami untuk mendirikan Bank Sampah di Kabupaten Purwakarta ini,” jelasnya.
Dengan adanya Bank Sampah, masyarakat dituntut melakukan swakelola dan menjalankan sistem pengolahan sampah dimulai dari rumah.
Ditempat yang sama Ketua Bank Sampah Panulisan Nono Juarno mengatakan, siklus sampah ideal dimulai dari rumah dan kembali lagi ke rumah. Di sini sampah dipilah dan berdayaguna.
“Visi kami adalah menciptakan lingkungan yang bersih dan mempunyai lingkungan yang sehat. Karena itu perubahan paradigma masyarakat mengenai sampah perlu dilakukan secara berkelanjutan,” ungkapnya.
Nono juga mengatakan, edukasi kesadaraan dan keterampilan warga untuk pengelolaan sampah dengan penerapan prinsip reduce, reuse, recycle dan replace (4R) penting dalam penyelesaian masalah sampah.
Bank sampah yang berbasiskan partisipasi warga merupakan modal sosial dalam pengelolaan sampah berbasis masyarakat.
“Bank Sampah merupakan konsep pengumpulan sampah kering dan dipilah serta memiliki manajemen layaknya perbankan tapi yang ditabung bukan uang, melainkan sampah,” terangnya.
Adapun manfaat langsung dengan adanya Bank Sampah, tambah Nono, adalah berkurangnya timbunan sampah, lingkungan menjadi lebih bersih dan asri, serta kemandirian warga secara ekonomi.
“Selain manfaat secara ekonomi, dari tabungan sampah memperoleh uang untuk membayar listrik dan membeli sembako, juga terwujudnya kesehatan lingkungan dengan kondisi yang lebih bersih, hijau, nyaman, dan sehat,” tambahnya.
Laporan: Gigin Ginanjar