Sungai Cilamaya Tercemar Limbah Asal Purwakarta, Ini Kata Dedi Mulyadi

JABAR NEWS | KARAWANG – Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi angkat bicara terkait dugaan pencemaran Sungai Cilamaya, Karawang, dari limbah pabrik asal Purwakarta.

Menurut Dedi, penanganan dugaan pencemaran limbah tersebut bukan wewenang Pemerintah Kabupaten, melainkan wewenang Pemerintah Provinsi Jawa Barat, dalam hal ini Dinas Lingkungan Hidup (DLH).

“Tinggal DLH provinsi saja mengambil tindakan, karena itu kan (aliran sungai) dua ruas wilayah berbeda,” ujar Dedi, Jumat (25/08/2017).

Menurut Dedi, jika memang ada perusahaan asal Purwakarta yang diduga telah mencemari sungai maka sudah seharusnya untuk dilakukan penindakan.

Baca Juga:  Demo 'Gempur' Ricuh

Terlebih pencemaran sungai ini sudah berlangsung puluhan tahun dan belum ada tindakan dari pemerintah.

“Kalau saya sih engga ada soal, selama melanggar tindak tegas,” ujarnya.

Seperti diketahui, sudah hampir 21 tahun lebih warga 14 desa di Kecamatan Jatisari, Kabupaten Karawang harus merasakan dampak buruk pecemaran limbah pabrik yang dibuang ke Sungai Cilamaya.

Limbah berbahaya ini diketahui berasal dari beberapa pabrik yang berada di dua kabupaten yakni Subang dan Purwakarta.

Baca Juga:  Siswa di SMP PGRI Terus Berkurang, Disdik Kota Bandung akan Lakukan Rebranding dan Merger

Perusahaan yang ada di dua kabupaten itu diduga membuang limbah berbahaya di dua sungai yakni Sungai Cilamaya, Kabupaten Subang dan Sungai Ciherang, Kabupaten Purwakarta.

Kedua sungai yang sudah tercemar itu mengalir ke wilayah Kecamatan Jatisari, Kabupaten Karawang.

Akibatnya, warga yang tinggal di sekitar sungai sering menderita penyakit seperti gatal-gatal dan sesak napas. Selain itu, bau busuk yang keluar dari sungai juga sangat mengganggu aktivitas belajar mengajar di SDN Situdam 1, Kecamatan Jatisari.

Baca Juga:  136 SMP di Kabupaten Tasikmalaya Belum Bisa Gelar UNBK Mandiri

Kepala Desa Balonggandu, Kecamatan Jatisari, Suhana, berencana menemui sejumlah pihak terkait untuk menuntaskan masalah tersebut.

Termasuk akan menemui Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi, untuk mengklarifikasi perihal dugaan adanya perusahaan asal Purwakarta yang membuang limbah ke sungai.

“Semua pihak akan kita temui, soalnya kasihan warga. Selain bau busuk, limbah ini juga menimbulkan penyakit bagi warga,” ujar Suhana. (Kar)

Jabar News | Berita Jawa Barat