JABARNEWS | GARUT – Sungai Cimanuk kembali menjadi sorotan setelah aktivis lingkungan dari Yayasan Tangtudibuana menemukan cairan hitam dengan bau menyengat yang diduga kuat sebagai limbah industri berbahaya. Temuan ini menambah panjang daftar keprihatinan terhadap kondisi salah satu sungai utama di Kabupaten Garut, Jawa Barat.
Cairan mencurigakan itu ditemukan saat para aktivis melakukan arung jeram dan observasi ke beberapa muara sungai yang sebelumnya telah terindikasi tercemar oleh limbah rumah tangga maupun limbah industri.
“Cairan ini awalnya terlihat tidak bercampur dengan aliran utama Sungai Cimanuk, tetapi setelah kami amati lebih dekat, limbah tersebut sudah larut dalam aliran air sungai. Baunya sangat khas, ikonik untuk limbah kimia berbahaya,” ungkap Ebit, seorang aktivis dari Yayasan Tangtudibuana, Sabtu (11/1/2025).
Aktivis lingkungan berhasil mendokumentasikan temuan tersebut yang mengalir dari Sungai Ciwalen, anak sungai yang bermuara ke Cimanuk. Akibat pencemaran ini, sejumlah ikan asli Sungai Cimanuk ditemukan mati, menjadi bukti nyata dampak limbah pada ekosistem sungai.
“Jangka pendek, kami ingin pemasangan CCTV di titik-titik pembuangan limbah untuk memantau dan mencegah pembuangan ilegal. Minimal pelaku merasa malu untuk membuang limbah sembarangan,” tambah Ebit.