Menurutnya, kondisi ini cukup luar biasa di tengah perjuangan seluruh kalangan, baik pemerintah, pengusaha dan masyarakat umum dalam menghadapi Pandemi COVID-19 sejak tahun awal tahun 2020 yang belum berakhir hingga kini.
Sejumlah upaya pemerintah melalui pelonggaran pengetatan mobilitas masyarakat, setelah begitu berat menghadapi penyebaran COVID-19 pada Bulan Juni-Juli 2020 cukup berhasil mendukung pemulihan ekonomi di Kota Bogor. Pada bulan-bulan tersebut okupansi hotel hanya diperbolehkan 50 persen dari kapasitas yang tersedia.
Aturan pemeriksaan protokol kesehatan melalui QR barcode aplikasi PeduliLindungi untuk memastikan status vaksinasi pengunjung pun membawa kepercayaan menginap bagi masyarakat kembali meningkat.
PHRI Kota Bogor, kata Yuno, sejak sosialisasi pendaftaran aplikasi PeduliLindungi pada September 2021 segera mengumpulkan data hotel-hotel untuk mengikuti aturan tersebut. Bahkan banyak hotel dan restoran mendadak ingin menjadi anggota PHRI.
Pemerintah mensyaratkan hotel dan restoran yang ingin mendaftar aplikasi PeduliLindungi bernaung pada organisasi bisnis sejenis untuk mendapatkan terlebih dahulu sertifikat CHSE (cleanlinness, health, safety, environtmental sustainability) atau kebersihan, kesehatan, keselamatan dan kelestarian lingkungan dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif).