Pencapaian tersebut juga buah hasil kebijakan pimpinan daerah dan Satgas COVID-19 yang mampu dimaksimalkan para pelaku usaha.
“Hasil ini tidak lepas dari kebijakan pimpinan, sehingga bisa membantu pelaku usaha,” ujarnya. Dari jumlah wisatawan yang datang ke Kota Cirebon, lanjut David, Jakarta menjadi kota asal yang paling tinggi, yakni 25,28 persen, disusul Ciayumajakuning (Cirebon, Indramayu, Majalengka dan Kuningan) 22 persen, Bandung 9,20 persen dan Bekasi 3,54 persen.
“Wisatawan asing juga ada, benua Asia paling tinggi mencapai 88,60 persen dari jumlah wisatawan asing yang datang,” lanjutnya.
Sedangkan untuk target tahun 2022, David optimistis, jumlah wisatawan di Kota Cirebon bisa menembus angka 4 juta. Baik dari kunjungan hotel, kuliner, objek wisata dan tempat hiburan.
Ia juga mengimbau para pelaku usaha bisa memperhatikan standar pariwisata, yakni Cleanliness (Kebersihan), Health (Kesehatan), Safety (Keamanan), dan Environment Sustainability (Kelestarian Lingkungan) atau CHSE.
“Apabila pandemi terus melandai dan ada peningkatan aktivitas, maka sektor wisata akan berjalan dengan baik,” katanya. ***