Tak Hanya Covid-19, Kasus DBD di Cianjur Cukup Tinggi, Dua Orang Meninggal

Ilustrasi, DBD. (istimewa)

Sedangkan dua orang warga Desa Sirnagalih, Kecamatan Cilaku, meninggal dunia akibat terjangkit DBD, keduanya berusia dewasa sempat menjalani perawatan medis di RSUD Cianjur, ungkap Kepala Desa Sirnagalih, H Sugilar.

“Kasus DBD di wilayah kami cukup tinggi dalam satu bulan terakhir, sehingga dua orang warga desa meninggal dunia setelah terjangkit penyakit yang diakibatkan gigitan nyamuk Aedes Aegepty itu,” katanya.

Baca Juga:  Yana Mulyana Tak Segan Tindak Tegas ASN yang Terlibat Politik Praktis!

Untuk menekan kasus DBD di wilayahnya, pemerintah desa menggalakkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) dan 3M menguras, menutup, dan mengubur tempat yang dapat dijadikan sarang untuk nyamuk berkembang biak, termasuk menjadikan warga desa sebagai juru pantau jentik.

Baca Juga:  CASN 2023 Segera Dibuka! Buruan Catat Waktu dan Persyaratannya Disini

“Setiap warga diwajibkan menjadi juru pantau jentik (Jumantik) di setiap lingkungan tempat tinggalnya dan kami juga menggalakkan pengasapan atau fogging ke masing-masing desa yang rawan terjadi DBD,” katanya. ***

Baca Juga:  Kendati Minim KSR, PMI Purwakarta Berupaya Maksimal Jalankan Misi Kemanusiaan