JABARNEWS | TASIKMALAYA – Saat ini publik dibuat heboh dan geram oleh kelakuan oknum guru pesantren yang memperkosa santriwatinya hingga hamil.
Ternyata kasus asusila oknum guru pesantren itu tidak hanya terjadi di Kota Bandung. Namun, kasus tersebut juga terjadi di Kabupaten Tasikmalaya.
Ketua KPAID Kabupaten Tasikmalaya Ato Rinanto mengatakan, saat ini pihaknya sedang mendampingi korban kasus pencbulan yang dilakukan oleh oknum guru ngaji.
“Hari ini kami mendampingi para korban untuk melapor ke Polres Tasikmalaya, tentang adanya kasus pencabulan terhadap para santri oleh oknum guru ngaji yang ada di sebuah pesantren,” terang Ato saat di Polres Tasikmalaya, Kamis 9 Desember 2021.
Jumlah korban kebiadaban oknum guru ngaji tersebut, tambah Ato, untuk sementara baru empat orang.
Namun, tidak menutup kemungkinan jumlahnya akan bertambah, karena sampi saat ini KPAID terus menggali informasi baik terhadap penyintas maupun terhadap masarakat.
Aksi biadab oknum guru ngaji tersebut sekilas ada kesamaan dengan apa yang terjadi di Bandung.
Selain sasaranya para santri yang masih di bawah umur, jumlah korbanya juga lebih dari tiga orang, pelakunya seorang guru ngaji dan tempat kejadiannya di komplek pesantren.
“Kalau yang terjadi di Bandung kan ada yang sampai hamil, bahkan melahirkan. Kalau yang di Tasik ini, kemungkinan tidak ada yang sampai hamil apalagi melahirkan,” tuturnya.
Ato sendiri belum bersedia menyapaikan identitas oknum guru ngaji tersebut, apalagi nama dan lokasi pesantrenya. Sementara itu, dari pihak berwajib belum ada yang mau memberikan keterangan.
“Yang jelas di Kabupaten Tasikmalaya,” singkatnya.***