“Sekarang kejadian lagi pada malam minggu, longsoran itu ada lebihnya, ada suaranya. Menurut informasi kejadiannya jam 11 malam dan jam 5 pagi,” jelasnya.
Sumarsono menyampaikan, longsoran itu berada cukup jauh dari pemukiman penduduk sehingga tidak mengancam bahaya masyarakat.
Sejak terjadinya longsoran di Galunggung, kata dia, masyarakat dilarang turun ke bawah menuju kawah, apalagi meminum air danau yang ada di bawah, karena khawatir mengganggu kesehatan.
“Sementara daerah itu kita tutup, tidak boleh ada yang turun ke bawah, ke kawah,” bebernya.
Sementara itu, Ketua Pos Pemantauan Gunung (PGA) Galungung di Kecamatan Padakembang, Tasikmalaya, Gradita Frihadi menambahkan longsoran itu terjadi di bagian dinding kawah puncak Gunung Galunggung yang sudah terjadi sejak 2017 dan terakhir dengan longsoran cukup besar Sabtu (11/3/2023) malam.