JABARNEWS │ CIANJUR – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat hingga tanggal 28 November 2022, sebanyak 321 warga meninggal dunia akibat gempa yang melanda di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Sebanyak 11 orang masih dinyatakan hilang. Sementara 108 orang mengalami luka berat dan masih dirawat di sejumlah rumah sakit.
Meski menelan banyak korban jiwa, Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto menegaskan gempa magnitudo yang melanda di wilayah Cianjur bukan merupakan bencana nasional. Dengan alasan tersebut, kata Suharyanto, kendali penuh penanganan gempa berada di bawah tanggung jawab Bupati Cianjur.
“Kami tadi sudah rapat dengan pak bupati, mulai besok pak bupati akan memegang kendali penuh terkait dengan pelaksanaan tugas di lapangan baik terkait dengan pencarian dan pertolongan terkait dengan penanganan pengungsi, evakuasi termasuk pada saat nanti pembangunan rumah-rumah yang rusak,” ujar Suharyanto dalam konferensi pers virtual yang diikuti di Jakarta, Minggu.
Dalam pelaksanaan hariannya, kata Suharyanto, bupati sebagai komandan satuan tugas (satgas) akan dibantu Dandim dan Kapolres sebagai pengendali di lapangan.