“Uang itu sudah digunakan untuk kepentingan pribadi buat biaya hidup. Sementara ini masih mengumpulkan saksi, belum ada pengakuan uangnya ke mana,” kata Rizal dikonfirmasi, Senin (29/5).
Ia memastikan akan terus melakukan pengembabgan kasus ini. Salah satunya berkoordinasi dengan bank guna mengecek aliran dana tersebut. Termasuk mengecek nama-nama yang menerima uang itu.
Lebih lanjut Rizal menjelaskan, dana karya wisata ditransfer sekolah kepada pelaku secara bertahap. “Sampai sekarang masih bungkam karena terjadinya itu (transfer) bertahap Rp20 juta, Rp30 juta,” tuturnya.
Masih menurut Rizal, suami dari pelaku baru mengetahui bahwa uang karya wisata itu dibawa kabur istrinya saat kejadiannya viral di media sosial.
“Suaminya tahu pas terjadi laporan polisi. Tadinya tahun 2018, PT GTI suaminya di sana lancar (study tour) ke Bali, tahun 2019 dipakai lagi namun dibatalkan karena Covid-19,” jelasnya.
Diawal bulan Mei, suami dari pelaku berencana akan mengurus karya wisata siswa SMAN 21 Bandung, namun batal karena kesibukan. Akhirnya oleh suaminya, proyek karya wisata itu diserahkan kepada istrinya. “Suaminya marah dengan peristiwa ini tapi perlu pembuktian,” ucapnya.
Saat ini, pelaku ditahan di lapas wanita di Sukajadi. Sedangkan pihak sekolah tetap akan memberangkatkan siswa untuk karya wisata. Menurutnya, polisi harus berhati-hati dalam melakukan pemeriksaan ihwal kasus ini sebab berkaitan dengan institusi pendidikan. (red)