JABARNEWS | BANDUNG – Peningkatan kualitas pelayanan bagi peserta didik melalui pendekatan humanis menjadi fokus Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) dalam implementasi Kurikulum Merdeka. Sehingga, para peserta didik bisa tumbuh dan berkembang sesuai potensinya.
Plt Kepala Pusat Kurikulum dan Pembelajaran pada Kemendikbudristek, Zulfikri mengatakan, guru-guru atau pendidik harus mulai mengubah paradigma dalam proses pembelajaran. Artinya, guru harus memberikan pelayanan pendidikan dengan pendekatan persuasif.
“Tumbuh kembang anak itu diluar kehendak pendidik, tumbuh kembang anak itu sesuai dengan fitrahnya dan kodratnya sebagai makhluk yang berpikir, maka olah pikirnya, olah hatinya, olah rasanya,” kata Zulfikri di sela-sela Workshop Kurikulum Merdeka di Hotel Aryaduta Bandung, Sabtu (27/5/2023).
Secara teknis, Zulkifli menekankan, Kurikulum Merdeka lebih memfokuskan agar bagaimana para pendidik mampu meningkatkan pelayanan kepada peserta didik. Langkah tersebut penting untuk mengembalikan khittah atau tujuan awal pendidikan.
“Ini lebih kepada mengubah mindset, supaya guru-guru meningkatkan kualitas belajar dan hubungan batin antara guru dan siswa, sehingga guru lebih bisa memahami kebutuhan anak-anak,” tegasnya.