JABARNEWS I SERDANG BEDAGAI – Hampir 2 bulan banjir di Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatra Utara belum kunjung surut total. Ratusan rumah di sejumlah desa di Kecamatan Sei Rampah masih terendam banjir.
Wilayah yang masih terdampak banjir, yakni di Desa Sei Rampah, Desa Cempedak Lobang, Desa Pematang Ganjang, Desa Sei Rejo dan Desa Firdaus, ketinggian air antara 10 sampai 40 sentimeter.
Penyebab banjir tidak kunjung surut disebabkan terjadinya penyempitan aliran sungai Bedagai di Dusun 5, Desa Pematang Ganjang akibat sejumlah pohon sawit tumbang menutup aliran sungai.
Seorang warga Muis mengatakan, terendamnya pemukiman warga akibat terjadinya penyempiran aliran sungai akibat banyaknya pohon sawit tumpang kealiran sungai.
“Banyak batang pohon sawit tumbang ke sungai sehingga terjadi penyempitan,” katanya, kamis 9 Desember 2021.
Dijelaskannya, saat intensitas hujan tinggi dan meluapnya air sungai membuat air tidak mengalir secara maksimal sehingga merusak sejumlah daerah aliran sungai (DAS) jebol sehingga air masuk ke pemukiman warga.
“Banjir tidak kunjung surut akibat air sungai terus masuk melalui 3 titik sekitar DAS yang jebol, sehingga air setiap hari masuk ke pemukiman warga,” ucap Muis.
Dia minta balai wilayah sungai (BWS) Sumatra II agar segera melakukan normalisasi aliran sungai Bedagai dan memperbaiki tanggul sungai agar Sei Rampah tidak kebanjiran lagi.
“Kita minta BWS Sumatra Ii segera normalisasi sungai Bedagai dan memperbaiki tanggul sungai agar warga tidak kebanjiran lagi,” bilangnya.
Terpisah, Kadis PUPR Kabupaten Serdang Bedagai, Johan Sinaga mengatakan, pihaknya sudah menyurati Kementerian PUPR dan BWS Sumatra II agar segera melakukan normalisasi sungai Bedagai dan memperbaiki tanggul sungai.
“Tahun 2022 mereka akan anggarkan untuk normalisasi Sungai Bedagai dan memperbaiki tanggul, kita berharap segera terwujud agar warga Sei Rampah tidak kebanjiran lagi,” ungkapnya. (Ptr)