JABARNEWS | SERDANG BEDAGAI – Penghasilan suami tidak berkecukupan membuat Charulina terpaksa tinggal di gubuk berdinding tepas dan beratap daun nipah di Dusun 8 Pelintahan, Desa Sei Rampah, Kecamatan Sei Rampah, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara.
Charulina mengaku, suaminya Muhadi hanya bekerja sebagai nelayan dengan gaji pas-pasan tidak mencukupi biaya hidup membuatnya tidak mampu memperbaiki rumah mereka.
“Penghasilan suami tidak seberapa, dapat sehari untuk makan sehari,” ucapnya, Jumat (15/11/2019) sore.
Menurut ibu anak 1 ini, terkadang setiap angin kencang dan gelombang tinggi, suaminya tidak melaut sehingga untuk makan harus dicari uang sampingan. Hal itu membuat mereka tidak dapat memperbaiki rumah.
“Kalau hujan air masuk rumah karena atap bocor dan dapur tergenang air,” katanya.
Kendati hidup tergolong miskin, namun ia mengaku tidak mendapatkan bantuan dari pemerintah, bahkan Chairulina belum pernah mendapatkan beras raskin diperuntukkan warga miskin.
“Nggak usah bantuan perbaiki rumah, beras raskin aja tidak dapat,” ucapnya.
Sementara itu Kades Sei Rampah, Munajat mengatakan, dirinya tidak mengetahui lebih jelas berapa jumlah warga Desa Sei Rampah menerima beras raskin. Untuk setiap dusun diserahkan ke Kadus.
“Kalau memang tidak dapat beras raskin, datang aja ke kantor desa agar didata dengan membawa KTP dan KK,” kata Munajat. (CR3)