JABARNEWS │ BANDUNG – Sebanyak 36 ribu orang tenaga honorer di Provinsi Jawa Barat hingga saat ini nasibnya belum jelas. Padahal sekitar lima bulan lagi, pemerintah segera menghapus tenaga honorer di lingkungan pemerintahan.
Berdasarkan data Badan Kepegawaian dan Diklat Daerah Provinsi Jawa Barat (BKD Jabar), sebanyak 36 ribu tenaga honorer hingga saat ini belum diangkat menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
Jumlah tersebut merupakan total dari honorer sebanyak 52 ribu yang ada di 27 kota/kabupaten di Jawa Barat. Mereka memiliki profesi yang beragam, mulai dari tenaga Kesehatan, guru hingga pranata computer.
Menurut Kepala Bidang (Kabid) Pengadaan, Pemberhentian, dan Informasi Kepegawaian BKD Jawa Barat, Ahmad Nurhidayat, sebanyak 52.000 tenaga honorer di Jabar itu terdiri dari 1.761 tenaga kesehatan, guru 10.797, penyuluh 1.532 orang, dan pranata komputer 508 orang. Sisanya sebanyak 29.488 orang merupakan administrasi teknis lainnya.
“Kalau untuk PPPK yang ada di kami yang sudah diangkat sampai 2023, itu ada 16.000, guru itu 15.000, nakes 700, dan teknis 100,” ujar Ahmad di Gedung Sate, Kota Bandung, Senin (22/5).