Sementara, penitia pelatihan, Hanny Anisa Amalia menyebut, pelatihan ini bertujuan untuk memberikan penyuluhan sekaligus pelatihan penyusunan perangkat pembelajaran dengan pendekatan tari kreatif.
“Tentunya, dalam pembelajaran tari kreatif ini, anak adalah actor utama yang menciptakan gerak baru. Anak diberi ruang kebebasan seluas-luasnya untuk berfikir dan menciptakan gerakan sendiri,” ucap Anisa didampingi panitia lain Nur Alfat Nadilah, dan Elzawati.
Adapun perandari seorang guru, kata dia, adalah membangkitkan motivasi dan memberi arahan kepada anak secara individu, karena setiap anak mempunyai tingkat kreativitas yang berbeda.
“Jadi, jelas sumber kreativitas gerakan tari yang baik adalah dari, oleh, dan untuk anak-anak itu sendiri. Oleh karena itu, unsur yang terpenting dalam suatu kegiatan eksplorasi gerak adalah adanya komunikasi yang baik antara guru anak untuk menciptakan konsep tari yang diinginkan bersama,” imbuhnya.
Aspek kreativitas dalam seni tari, kata Anisa, yang diutamakan adalah kemampuan anak dalam suatu proses atau cara bertikir yang menghasilkan sesuatu yang baru dan berbeda.